Nama : Nurulita Rahayu
NIM : 41614010031
Jurusan : Teknik Industri
Mengenal Peran Sistem Manajemen Lingkungan untuk Generasi Perindustrian yang Berkelanjutan
Sistem
manajemen lingkungan merupakan program yang harus diterapkan oleh setiap
pemilik usaha atau perusahaan dalam bidang apapun sebagai jaminan bahwa usaha
yang dijalankan tidak akan mendatangkan potensi merusak bagi lingkungan dalam
operasinya. Agar setiap perusahaan atau usaha memiliki standar yang sama dalam
hal menjalankan sistem operasional dengan standar ramah lingkungan, sistem
manajemen lingkungan yang diterapkan masing-masing perusahaan harus berdasarkan
standar resmi internasional yaitu ISO 14001.
“Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 : 2004 merupakan sebuah standar internasional yang berkaitan dengan pengelolaan lingkungan untuk membantu organisasi meminimalkan pengaruh negatif kegiatan operasional industri terhadap lingkungan yang mencakup udara, air, suara, atau tanah."
Tujuan secara menyeluruh dari penerapan sistem
manajemen lingkungan (SML) ISO 14001 sebagai standar internasional yaitu untuk
mendukung perlindungan lingkungan dan pencegahan pencemaran yang seimbang
dengan kebutuhan sosial ekonomi. Manajemen lingkungan mencakup suatu rentang
isu yang lengkap meliputi hal-hal yang berkaitan dengan strategi dan kompetisi.
Penerapan ISO 14001 juga memberikan banyak manfaat bagi perusahaan. Beberapa
manfaat yang penting yaitu meningkatkan kinerja lingkungan, mengurangi biaya
dan meningkatkan akses pasar. ISO 14001:2004 memiliki banyak manfaat
diantaranya:
- menurunkan
potensi dampak terhadap lingkungan
- meningkatkan
kinerja lingkungan
- memperbaiki
tingkat pemenuhan (compliance) peraturan
- mengurangi
dan mengatasi resiko lingkungan yang mungkin timbul.
- dapat
menekan biaya produksi
- dapat
mengurangi kecelakaan kerja
- dapat
memelihara hubungan baik dengan masyarakat, pemerintah dan
pihak-pihak yang peduli terhadap lingkungan.
- memberi
jaminan kepada konsumen mengenai komitmen pihak manajemen puncak
terhadap lingkungan.
- dapat
mengangkat citra perusahaan,
- meningkatkan
kepercayaan konsumen dan
- memperbesar
pangsa pasar.
- mempermudah
memperoleh izin dan akses kredit bank.
- dapat
meningkatkan motivasi para pekerja.
- mengurangi
biaya dan meningkatkan pendapatan
- meningkatkan
hubungan dengan supplier.
- langkah menuju pembangunan yang berkelanjutan
Elemen ISO 14001
ISO 14001 dikembangkan dari konsep Total Quality Management (TQM)
yang berprinsip pada aktivitas PDCA (Plan – Do – Check – Action), sehingga
elemen-elemen utama EMS akan mengikuti prinsip PDCA ini, yang dikembangkan
menjadi enam prinsip dasar EMS, yaitu:
§
Kebijakan (dan komitmen) lingkungan
§
Perencanaan
§
Penerapan dan Operasi
§
Pemeriksaan dan tindakan koreksi
§
Tinjauan manajemen
§
Penyempurnaan menerus
Perindustrian di
Indonesia pada umumnya belum ada kesadaran untuk menerapkan industri hijau (Green
Manufacturing), yang sebetulnya hal itu sangat penting untuk meminimalisir
limbah yang dihasilkan dan tentunya berdampak baik untuk lingkungan. Menurut
studi lapangan, industri tradisional hingga modern pun masih tabuh mendengar
kata Sistem Menejemen Lingkungan. Sebagian dari mereka mengetahui tentang SME
justru mendapatkan literaturnya dari situs mancanegara secara dominan.
Telah dilakukan penelitian dengan
menyebarkan kuisioner kepadan 34 kontarktor kelas A di Surabaya dengan tujuan
untuk mengetahui seberapa dalam mereka mengetahui tentang ISO 14000. Dari hasil
survei terhadap 34 kontraktor kelas A di Surabaya, didapatkan hasil bahwa
64,71% responden mengetahui informasi tentang ISO 14000. Mereka mengetahui
informasi tentang ISO 14000 pertama kali dari literatur asing, relasi bisnis,
mass media, dan lain-lain.
Hasil survei juga dapat disimpulkan (Analisa
data menggunakan analisa Wilcoxon Signed Ranks Test dengan menggunakan program
SPSS V.10.00 [5]) bahwa Isu keselamatan dan kesehatan kerja karyawan menjadi
prioritas utama bagi para kontraktor (mean rank 8,09). Isu tersebut
ditindaklanjuti dengan mengembangkan strategi yang bersifat proaktif (61,76%),
dimana strategi tersebut ditindaklanjuti dengan pengembangan taktik yang sesuai
untuk keselamatan dan kesehatan kerja karyawan antara lain memeriksa kesehatan karyawan
sesuai dengan standar keselamatan dan kesehatan kerja karyawan yang telah ditentukan
oleh pihak yang berwenang (mean rank 5,00).
Keterangan
:
*
Hasil mean rank didapatkan dari analisa Friedman Test dan Wilcoxon
Signed Ranks Test
Penelitian juga dilakukan pada perindustrian karet
remah (pengolahan karet alam menjadi karet remah) yang berada di Sumatera
Utara, Sumatera Selatan dan Jawa Barat. Penelitian dilakukan juga dengan
menyebarkan kuisioner kepada untit-unit penggerak proses industri tersebut.
Dari survey menunjukkan bahwa terdapat pemahaman yang kurang terhadap SML. Tentu
alasannya tidak jauh dari alasan umum, yaitu tidak mengetahui informasi maupun
penyuluhan mengenai SML. Dapat dilihat juga dari cara pengolahan limbah padat
karet remah yang prosesnya hanya berakhir pada land fill atau pengendapan,
sedangkan limbah cair dibuang melalui saluran IPAL namun itu juga tidak
membantu. Selain itu emisi gas yang dihasilkan dari proses pengeringan karet
remah juga masih mengganggu masyarakat setempat.
Kerusakan alam, rendahnya kualitas hasil produksi dan ketidaknyamanan
yang dirasakan oleh masyarakat di sekitar industri merupakan beberapa hal
diantaranya yang harus dipertimbangkan oleh penyelenggara Industri tersebut.
Tentunya hal ini lah yang menjadi pendorong agar perindustrian di Indonesia
mampu bersahabat dengan lingkungan dan menjadi industri yang berkelanjutan
serta memiliki image baik atas akreditasinya. Diperlukan juga campur
tangan Pemerintah untuk memantau dan mengawasi perkembangan perindustrian di
Indonesia dengan menerapkan Sertifikasi SML sebagai indikator realisasi
Industri yang ramah lingkungan. Sebagaimana yang sudah dijelaskan di atas bahwa
banyak sekali manfaatnya bagi suatu industri jika mengikuti standarisasi yang
ditetapkan oleh ISO 14001 beserta keluarganya.
Referensi :
Herry P. Chandra, Djoni, Christian, September
2002, “ANALISA SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN (ISO 14000) DAN KEMUNGKINAN
IMPLEMENTASINYA OLEH PARA KONTRAKTOR KELAS A DI SURABAYA”, Dimensi Teknik
Sipil, Vol. 4, No. 2, 77-84
Hasibuan. S,
2005, “Dimensi Sistem Manajemen Lingkungan yang Dominan Terhadap Upaya
Produksi Bersih Perusahaan (Studi Kasus Industri Pengolahan Karet Remah”, Teknik
Lingkungan. P3TL-BPPT.6: (1) : 254-261
http://renggaarnalisrenjani.wordpress.com/2013/04/12/mengenal-iso-14001-sistem-manajemen-lingkungan/
0 komentar:
Posting Komentar